Last updated on 04 November 2023
PDCA (plan-do-check-act) merupakan model empat tahap berulang yang bertujuan untuk meningkatkan proses, produk, atau layanan dengan perbaikan berkelanjutan dalam manajemen proses bisnis.
Model PDCA juga dikenal sebagai Deming circle/cycle/wheel (lingkaran/siklus/roda Deming), Shewhart cycle (siklus Shewhart), control circle/cycle (lingkaran/siklus kendali), atau plan–do–study–act (PDSA). Model siklus ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas proses dalam manajemen siklus hidup produk, manajemen proyek, manajemen sumber daya manusia, manajemen rantai pasokan, dan berbagai bidang bisnis lainnya.
Walter Andrew Shewhart adalah pencipta dari siklus PDCA. Beliau merupakan seorang fisikawan, insinyur, dan ahli statistik Amerika yang terkenal dengan sebutan Father of Statistical Quality Control. Yang kemudian seorang insinyur, ahli statistik, dan konsultan manajemen Amerika bernama Dr. W. Edwards Deming memperkenalkan konsep ini pada tahun 1950-an di Jepang. Beliau terkenal dengan sebutan Father of Modern Quality Control.
Tahapan Siklus PDAC
Berikut adalah penjelasan mengenai empat tahapan utama dalam siklus PDAC.
Plan atau Perencanaan
Melakukan identifikasi terhadap masalah atau peluang perbaikan yang ada. Mengumpulkan data dan informasi yang relevan untuk mendukung proses perencanaan tindakan guna mencapai penyelesaian masalah.
Do atau Pelaksanaan
Melaksanakan implementasi rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan. Hal itu meliputi tindakan perbaikan, pengembangan atau perubahan sesuai dengan rencana. Selanjutnya, membuat dokumentasi pengimplementasiannya.
Check atau Pemerikasaan
Mengevaluasi hasil dari tindakan sebelumnya dengan membandingkan dengan masalah yang sudah diidentifikasi pada tahap perencanaan. Dengan membandingkan data tersebut, identifikasi apakah tujuan sudah tercapai atau belum. Kemudian, lakukan analisis data dan informasi guna mengevaluasi efektivitas tindakan yang telah dilakukan.
Act atau Tindakan (Perbaikan)
Melakukan perbaikan atau tindakan korektif, jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa tujuan belum tercapai atau masih ada ruang untuk perbaikan. Selain itu, penting untuk melakukan dokumentasi selama tahap revisi dan mencatat hasilnya. Informasikan kepada pihak terkait mengenai perubahan pada proses ini. Selanjutnya, berikan rekomendasi untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul pada siklus PDCA berikutnya.
Siklus PDCA melakukan pendekatan berkelanjutan yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks dan tingkatan organisasi. Pendekatan ini membantu organisasi untuk terus meningkatkan kualitas, efisiensi, dan efektivitas proses mereka melalui pembelajaran dari pengalaman sebelumnya dan perbaikan yang berlanjutan.
Manfaat Implementasi metode PDCA
Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan metode PDCA
- PDCA membantu organisasi untuk terus-menerus memperbaiki proses mereka.
- Pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk merencanakan langkah-langkah yang akan diambil, melaksanakan rencana, mengevaluasi hasil dan proses, serta menerapkan perbaikan dengan cara yang sistematis dan terarah.
- Dalam tahap “Check”, peluang untuk menemukan masalah, kekurangan, atau peluang perbaikan menjadi lebih mudah terlihat. Hal ini memungkinkan organisasi untuk melakukan perbaikan pada proses atau produk mereka secara terukur.
- Dengan PDCA, organisasi dapat melakukan perencanaan (Plan) dan pengujian (Do) perubahan secara bertahap untuk menghindari risiko besar sebelum menerapkannya pada skala besar.
- Dengan siklus perbaikan berulang, organisasi dapat terus meningkatkan kualitas produk atau layanan mereka.
- Perbaikan yang terarah dan terukur dapat mengoptimalkan penggunaan waktu dan sumber daya dengan memfokuskan pada perbaikan yang efisien.
- Mendorong keterlibatan karyawan dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan menerapkan perbaikan.
Baca juga:
ISO 9001: Sistem Manajemen Mutu
Jaga Lingkungan, Jaga Masa Depan!
PT Eka Prisma Consulting memiliki tenaga ahli profesional, ahli di bidangnya (tersertifikasi) dan berpengalaman lebih dari 10 tahun. Kami melayani konsultasi dan pendampingan izin lingkungan (AMDAL, UKL-UPL, dan SPPL), PROPER, izin IPAL dan TPS Limbah B3. Kami sebagai Konsultan HSE hadir untuk mewujudkan lingkungan kerja yang sehat dan aman.