Eka Prisma Consulting- Konsultan Lingkungan

ISO 9001: Sistem Manajemen Mutu

Last updated on 04 November 2023

ISO 9001

Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) pertama kali menerbitkan ISO 9001 pada tahun 1987. Versi ISO 9001 saat ini merupakan terbitan pada bulan September 2015. Berbagai jenis organisasi di seluruh dunia menggunakan standar ibi untuk membantu mereka dalam pengelolan dan peningkatan mutu produk dan layanan yang mereka tawarkan. ISO 9001:2015 adalah bagian dari keluarga standar ISO 9000 yang berfokus pada manajemen mutu.

Pengertian ISO 9001

ISO 9001 adalah sebuah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen mutu atau quality management system (QMS). Standar ini berfokus pada pengembangan sistem manajemen mutu yang efektif dalam organisasi. Perancangan sistem ini bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi memenuhi kebutuhan pelanggan, meminimalkan cacat produk atau layanan, dan terus-menerus meningkatkan proses operasional.

ISO 9001 mengadopsi siklus perbaikan berkelanjutan, yaitu Siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA). Standar ini melakukan pendekatan berbasis proses, di mana organisasi memahami dan mendokumentasikan proses mereka dari awal hingga akhir, dan memastikan bahwa proses-proses itu terkait dan saling mendukung. Selain itu, standar ini melakukan pendekatan berbasis risiko, yaitu mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko yang terkait dengan operasi dan proses organisasi.

Manfaat ISO 9001

Penerapan ISO 9001 sebagai standar sistem menajemen mutu, dapat memberikan berbagai manfaat bagi organisai. Berikut adalah manfaatnya.

  1. Dengan mengikuti proses yang terstruktur dan fokus pada mutu, organisasi dapat mengurangi cacat, menghindari kesalahan, dan memberikan hasil yang lebih konsisten kepada pelanggan.
  2. Standar ini melakukan pendekatan berbasis proses, yang membantu organisasi mengidentifikasi dan menghilangkan proses yang tidak efisien
  3. Organisasi yang menerapkan ISO 9001 dapat lebih baik memahami harapan pelanggan dan meningkatkan kepuasan mereka.
  4. Meningkatkan reputasi perusahaan
  5. Dengan metode Plan-Do-Check-Act, memungkinkan organisasi dapat menghasilkan inovasi, peningkatan efisiensi, dan peningkatan mutu yang berkelanjutan.
  6. Organisasi dapat mengurangi kemungkinan terjadinya masalah mutu yang dapat merugikan pelanggan atau organisasi itu sendiri.
  7. Meningkatkan keterlibatan karyawan
  8. Dokumentasi dan pemahaman yang lebih baik terhadap proses organisasi dapat membantu organisasi mengelola informasi lebih efektif.

Baca juga:

ISO 45001: Sistem Manajemen Kesehatan dan Kesalamatan Kerja

7 Prinsip ISO 9001

ISO 9001 - Prinsip QMS

Berdasarkan prinsip mutu yang membentuk dasar sistem manajemen mutu, ISO 9001 memiliki 7 prinsip sebagai berikut.

1. Customer Focus atau Orientasi pada Pelanggan

Organisasi harus berfokus pada kebutuhan dan harapan pelanggan. Hal ini mengharuskan pemahaman yang mendalam terhadap persyaratan pelanggan, menjaga komunikasi yang efektif dengan mereka, serta berupaya untuk memenuhi atau bahkan melampaui harapan mereka.

2. Leadership atau Kepemimpinan

Pemimpin organisasi harus memberikan arah dan visi yang jelas terkait dengan mutu. Mereka harus menunjukkan komitmen yang kuat terhadap sistem manajemen mutu dan memberikan contoh dalam perilaku dan budaya kerja yang dijunjung tinggi.

3. Engagement of People atau Keterlibatan Orang-Orang (Karyawan)

Dalam rangka mengelola organisasi dengan efektif dan efisien, sangatlah penting untuk melibatkan seluruh anggota di semua tingkatan dan menghormati mereka sebagai individu yang berperan dalam organisasi tersebut. Keterlibatan pegawai merupakan faktor utama dalam mencapai mutu yang optimal. Oleh karena itu, organisasi harus mendorong partisipasi dan kontribusi pegawai dalam meningkatkan mutu serta memberikan pelatihan yang sesuai.

4. Process Approach atau Pendekatan Berbasis Proses

ISO 9001 menekankan signifikansi dalam memandang organisasi sebagai rangkaian proses yang saling terkait. Oleh karena itu, organisasi harus memahami proses-proses tersebut, mengelolanya dengan efisiensi, dan menitikberatkan pada peningkatan yang berkelanjutan.

5. Improvement atau Peningkatan

Organisai harus memiliki komitmen dan fokus yang kuat untuk perbaikan dan peningkatan berkelanjutan. Perbaikan memiliki signifikansi yang sangat penting bagi organisasi guna menjaga tingkat kinerja yang ada saat ini, merespons perubahan kondisi internal dan eksternal, serta menciptakan peluang-peluang baru.

6. Evidence-based Decision Making atau Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti

Keputusan dalam sistem manajemen mutu haruslah berdasarkan pada bukti dan data yang relevan. Organisasi harus mengumpulkan dan menganalisis data untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat.

7. Relationship management atau Manajemen Hubungan (dengan Pihak Luar atau yang Berkepentingan)

Organisasi perlu mempertimbangkan keterkaitan dengan pihak eksternal, seperti pemasok dan pelanggan. Hal ini melibatkan komunikasi yang efektif dengan pihak eksternal dan memastikan bahwa kebutuhan dan persyaratan mereka terpenuhi dengan baik.

Prinsip-prinsip ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi organisasi dalam membangun budaya mutu yang tangguh, meningkatkan kinerja, serta mencapai tujuan dalam manajemen mutu. Penerapan yang efektif dari prinsip-prinsip ini dapat menghasilkan pencapaian yang lebih optimal dan perbaikan yang berkelanjutan dalam operasional dan mutu produk atau layanan yang ada.

Jaga Lingkungan, Jaga Masa Depan!

PT Eka Prisma Consulting memiliki tenaga ahli profesional, ahli di bidangnya (tersertifikasi) dan berpengalaman lebih dari 10 tahun. Kami melayani konsultasi dan pendampingan izin lingkungan (AMDAL, UKL-UPL, dan SPPL), PROPER, izin IPAL dan TPS Limbah B3. Kami sebagai Konsultan HSE hadir untuk mewujudkan lingkungan kerja yang sehat dan aman.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top